Monday, March 11, 2013

Manfaat membaca surat Al-Mulk -Tanya jawab Ma'had 22 Mei 2010-

1015. Dari mbak Devi di Sumberrejo: Ustadz, apakah benar kalau surat Al-Mulk itu dapat menghalangi siksa Qubur ?

Jawab:
Perhatikan yang disebutkan dari sahabat Ibnu Abbas ra:
ضرب بعض اصحاب النبي صلى الله عليه و سلم خبائه على قبر وهو لا يحسب انه قبر فاذا انسان يقرا سورة الملك حتى ختمها فاتى انبي صلى الله عليه و سلم هي المنجية تنجبه من عذاب القبر

Para sahabat nabi pernah membuat tenda di atas kuburan, tapi mereka tidak tahu kalau tempat itu kuburan. Tiba-tiba disitu dia ketemu orang yang sedang membaca surat Al-Mulk sampai sampai selesai. Maka sahabat yang membangun tendanya tadi berkunjung ke Nabi SAW lantas dia memberi kabar tentang hal tadi. Maka sabda Rasulullah SAW: Surat Mulk itu memang penyelamat dari siksa Qubur. Dikutip dari kitab Al-fawaid fish shalaa wal-awaid halaman 6. Dan hadits ini juga disebutkan dalam silsilatul ahaditsish shahihah jilid 3 halaman 132 yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, juga di dalam jilid 2 halaman 147 disebutkan bahwa hadits itu juga diriwayatkan oleh Ibnu Nashr. Dan di dalam kitab Al-Hilyah dari Ibnu Abbas ra, dan lain sebagainya.


Dan diriwayatkan oleh Abu Hurairah dari Nabi SAW:

تبارك ثلاثون اية شفاعة لرجل حتى غفر له

Surat tabarak/Al-Mulk sebanyak 30 ayat, bisa memberi syafa'at bagi seseorang sehingga dia diberi ampunan oleh Allah SWT. HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban dan hadits tersebut shahih. Ini disebutkan juga dalam kitab tuhfatudz dzakirin halaman 420.

Demikian jawabannya, semoga Anda mantab membaca surat Al-Mulk ini.

Wallahu A'lam

Bagaimana membujuk nenek supaya mau shalat ? -Tanya jawab Ma'had 22 Mei 2010-

1014. Dari mbak Devi di Sumberrejo: Ustadz, nenek saya sudah sangat uzur, tetapi setiap saya suruh shalat beliau tidak mau dengan berbagai macam alasan. Bahkan semua keluarga saya sudah menyuruh beliau shalat tetapi percuma saja beliau tidak mau. Bagaimana caranya agar nenek saya mau shalat ?

Jawab:
Gembirakan nenek Anda itu dengan menceritakan hal-hal yang positif tentang shalat, sedikit demi sedikit. Karena mungkin sebabnya karena seperti kata orang: "orang itu memusuhi apa yang dia belum kenal".
Karena belum kenal betul dengan shalat, jadi berat untuk melaksanakannya, jadi mesti dikenalkan dahulu dengan shalat dan manfaatnya, kalau perlu juga dengan peringatan tentang dosa kalau meninggalkannya.
Dan jangan lupa selalu berdoa kepada Allah supaya memberi petunjuk kepada nenek Anda sehingga mau rajin melaksanakan shalat 5 waktu utamanya.

Wallahu A'lam

Tentang amalan supaya rumah tangga selalu tentram -Tanya jawab Ma'had 22 Mei 2010-

1013. Dari sdr Hanafi di Sambungrejo: Ustadz, mohon penjelasan apakah ada amalan untuk rumah tangga agar selalu tenteram ?

Jawab:
Kalau ingin rumah tangganya tentram, hendaknya selalu memperbanyak shalat sunnah di rumah. Berdasarkan sabda Nabi SAW:
افضل الصلاة صلاة المرء في بيته الا المكتوبة

Sebaik-baiknya shalat seseorang itu shalat di rumahnya kecuali shalat fardhu. HR An-Nasai dan Ath-Thabarani dari Zaid bin Tsabit ra, juga riwayat Abu Dawud dan Ahmad dan Abu Awanah juga dari Zaid bin Tsabit ra.

Selain itu seringlah berdoa sebagai berikut di rumah anda:
ربي انزلني منزلا مباركا وانت خير المنزلين

Rabbi anzilnii munzalan mubaarakan wa anta khairul munziliin (doa nabi Nuh)



رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Rabbanaa hab lanaa min azwaajina wa dzurriyyaatina qurrota a'yunin waj'alnaa lilmuttaqiina imaman (Al-Furqan : 74)

dan lain-lain.

Dan sinarilah/terangilah rumahmu dengan sering membaca Al-Qur'an di dalam rumah Anda, misalnya setiap malam Jum'at membaca surat Kahfi, setiap malam membaca surat Al-Mulk atau Alif Lam Mim As-Sajdah, dsb.

Insya Allah kalau itu semua dilaksanakan rumah tangganya akan menjadi lebih tentram.

Wallahu A'lam.

Tentang shalat Qashar selama haji, adakah shalat lihurmatil waqti, dan takbiran -Tanya jawab Ma'had 22 Mei 2010-

1012. Dari bpk Basit Ridha di Kalirejo Bojonegoro: Ustadz, mohon penjelasan: 1. Manakah yang terbaik, menjamak atau meng-qashar shalat selama bepergian haji selama 40 hari ? Atau shalat jama'ah biasa setelah sampai di maktab? Saya mendapat pengertian kalau sebaiknya jama' qashar terus selama bepergian jauh ke mana pun. 2. Adakah shalat lihurmatil waqti ketika di pesawat ? 3. Takbiran seperti di Indonesia tidak kulihat di Makkah. Bagaimana takbiran menurut sunnah ? Atas penjelasannya, syukran katsiran.

Jawab:
Semoga Allah membimbing Anda dan kita semuanya ini untuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW.

1. Apabila Anda bepergian melaksanakan ibadah haji, dari Jawa Timur ini, maka yang paling utama hendaknya Anda shalat jama' dan qashar mulai di Sukolilo saat menunggu pemberangkatan di sana. Demikian juga di dalam pesawat, juga di dalam maktab (pondokan haji), juga di Mina pada hari Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah kalau ke Mina dahulu, dan di Arafah, dan di Muzdalifah, dan di Mina pada hari-hari Tasyriq tetap lebih utama jama' qashar lebih utama dari shalat sendiri maupun shalat berjama'ah. Secara umum, dasarnya Firman Allah SWT

"Apabila kamu mengadakan perjalanan di muka bumi ini, maka tidak ada dosa atas kamu kalau kamu meng-qashar shalat itu." QS An-Nisa 101

Dan Nabi telah mukim di Tabuk selama 20 hari beliau meng-gashar shalatnya. HR Ahmad

Dan Sahabat Abdullah bin Umar ra mukim di Azerbaijan selama 6 bulan beliau shalat qashar 2 rakaat terus. HR Al-Baihaqi

Jadi 40 hari belum lama, masih lama Abdullah bin Umar ini. Bahkan pernah diceritakan sahabat Umar selama 8 bulan meng-qashar terus.

Dan adalah Rasulullah SAW, beliau menjama' antara shalat dhuhur dan 'ashr dalam perjalanan, dan menjama' juga antar shalat maghrib dan isya'. HR Bukhari

Tapi, apabila Anda shalat berjama'ah di Masjid, maka shalatlah seperti shalatnya Imam. Karena Nabi SAW bersabda:
انما جعل الامام ليؤتم به فلا تختلفوا عليه

Imam itu hanya dijadikan untuk diikuti, maka janganlah kamu menyalahi atas imam itu. HR Bukhari dan Muslim

Jadi kalau shalat Jama'ah ikut imam saja. Kalau di Maktab, anda boleh qashar dan boleh jama' juga, meskipun ada yang mengatakan qashar saja kalau di Maktab.  Tapi kalau jama'ah di Masjid, di Makkah dan Madinah, karena imamnya orang situ, maka Anda ikut Imam. Apalagi kalau shalatnya di Masjidil Haram atau di Masjid Nabawi, hendaknya jangan sampai menyalahi imam.

2. Tidak ada dasarnya sama sekali shalat lihurmatil waqti, yang biasanya teman-teman kita yang di pesawat banyak yang tidak shalat sebab shalatnya lihurmatil waqti itu. Rasulullah SAW bersabda:
صل قائما فان لم تستطع فقاعدا فان لم تستطع فعلى جنب

Shalatlah kamu sambil berdiri, kalau kamu tidak mampu maka shalatlah sambil duduk, kalau kamu tidak mampu maka sambil berbaring. HR Bukhari

dan sabda Nabi SAW

صل على الأرض إن استطعت وإلا فأوم إيماء واجعل سجودك أخفض من ركوعك

Shalatlah di atas lantai bila kamu mampu, maka dengan isyarah saja,  dan jadikan sujudmu lebih rendah dari rukuk. HR Baihaqi dengan sanad yang kuat dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani di dalam kitab Silsilatul Ahaditsish Shahihah hadits no 323. Juga disebutkan dalam kitab Shifatu Shalatun Nabi halaman 79.

Jadi shalat hurmatil waqti tidak ada.

3. Terdapat dalam hadits dari Ibnu Umar ra, sabda Rasulullah SAW:
ما من أيام أعظم عند الله ولا أحب إليه العمل فيهن من هذه الأيام العشر فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد

Tidak ada hari-hari yang paling utama di sisi Allah dan tidak pula yang paling dicintai oleh Allah daripada beramal di sepuluh hari Dzulhijjah. Maka perbanyaklah di dalam hari-hari itu tahlil, takbir, tahmid. HR Ahmad, juga diriwayatkan oleh Ibnu Abid Dunya dan Al-Baihaqi di dalam kitab Syu'abul Iman dan At-Thabarani dalam kitab Al-Kabir dari Ibnu Abbas ra

dan yang lebih sah dari para sahabat, yaitu pernyataan Ali dan Ibnu Mas'ud
إنه من صبح يوم عرفة إلى آخر أيام منى

"Bahwa takbir itu dimulai sehabis subuh hari Arafah sampai akhir hari-hari Mina."

Hadits itu disamping diriwayatkan di atas tadi juga diriwayatkan oleh Al-Hakim, juga dari sisi yang lain dari Qadr bin Khulaifah dari Ali dan Ammar, dan hadits ini dinyatakan shahih. Jadi takbiran itu dimulai dari setelah subuh di hari arafah setiap habis shalat dan ada kesempatan sampai tanggal 13 Dzulhijjah sehabis shalat 'Ashr.

Dan telah sah apa yang dikerjakan Ali, Ibnu Abbas, Umar, Ibnu Mas'ud tentang takbir seperti tadi itu.

Sedangkan lafal takbiran, diriwayatkan oleh Abdur Razak dari Salman Al-Farisi dengan sanad yang sahih:
الله اكبر الله اكبر الله اكبر كبيرا

Allaahu akbar allahu akbar allahu akbar kabiiran

Dan datang pula dari Umar dan Ibnu Mas'ud:
الله اكبر الله اكبر لا اله الا الله والله اكبر الله اكبر و لله الحمد

Allahu akbar allahu akbar, laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, allaahu akbar walillahil hamdu

Sedangkan takbiran di Makkah dan di Mina, karena para jama'ah haji mengutamakan talbiyah daripada takbiran.

Wallahu A'lam bish Shawab