Friday, March 21, 2014

Bolehkan mengikuti acara kematian kenduri, sodaqoh bumi, tahlil orang mati ? -Tanya jawab Ma'had 16 Juni 2010-

1097. Dari Syaiful di Prigi, Kanor: Ustadz, umumnya di desa saya, kebanyakan orang Muhammadiyah di desa saya sangat kaku dan terpencil, karena tidak mengikuti keluarga tetangga. Jika ada orang kematian kenduri, shadaqah bumi, tahlil orang mati, diberi makan maka orang-orang Muhammadiyah tidak mau makan, padahal dalam islam lakum diinukum waliyadiin ?

Jawab:
Tingkah laku warga desa Anda tadi sebagaimana yang Anda ceritakan justru itu merupakan yang dikehendaki dari firman Allah SWT dalam surat Al-Kaafiruun ayat 6:
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ

Untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku.

Dulu pernah orang musyrikin menawarkan kepada Nabi SAW, bahwa mereka akan ikut shalat di masjid, tetapi kaum muslimin juga harus ikut aku menyembah berhala. Belum sampai Nabi SAW menjawab, turun ayat tadi itu seluruhnya yang penutupnya lakum diinukum waliyadiin di atas.

Dalam cerita Anda tadi, tidak boleh kita makan makanan yang diperuntukkan untuk kemusyrikan.

Dan ingatlah firman Allah SWT dalam surat Al-An’am ayat 116:
وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ

Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).

Jadi aqidah itu harus dipegang teguh, jangan mengikuti kebanyakan yang salah. Kalau menurut saya keadaan di desa itu sangat baik karena masing-masing menjalankan sesuai keyakinannya.

Wallahu A’lam.

No comments:

Post a Comment