Tuesday, March 18, 2014

Makan minum barang haram tidak diterima ibadah selama 40 hari? Hukum perayaan milad 1 abad -Tanya jawab Ma'had 14 Juni 2010-

1095. Dari Bpk M Adnan di Garas Brambang, Kedung Adem: 1. Ustadz, benarkah orang yang makan atau minum barang haram ibadahnya tidak diterima selama 40 hari ? 2. Perayaan milad 1 abad itu bid’ah apa tidak ? 3. Apakah kita berpedoman pada Ijma’ dan Qiyas, orang yang berpedoman pada ini bisa disebut Ahlus Sunnah wal Jama’ah ?

Jawab:
1. Telah disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW:
إن الله تعالى طيب لا يقبل إلا طيبا ، وإن الله تعالى أمر المؤمنين بما أمر به المرسلين ، فقال : ياأيها الرسل كلوا من الطيبات واعملوا صالحا ( المؤمنون : 51 ) ، وقال تعالى : ياأيها الذين آمنوا كلوا من طيبات ما رزقناكم ( البقرة : 172 ) ، ثم ذكر الرجل يطيل السفر : أشعث أغبر ، يمد يديه إلى السماء : يا رب يا رب ، ومطعمه حرام ، ومشربه حرام ، وملبسه حرام ، وغذي بالحرام ، فأنى يستجاب لذلك

Sesungguhnya Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Baik, Allah tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada semua kaum mukminin dengan apa yang Allah perintahkan kepada para Rasul. Maka firman Allah: Hai para Rasul, makanlah dari makanan-makanan yang halal dan laksanakanlah amal shalih. Dan Allah berfirman: Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa-apa saja yang baik(halal) dari rizki yang kami berikan kepadamu. Kemudian Rasulullah SAW menceritakan seorang lelaki, yang dia banyak berkelana sampai kusut dia mengangkat kedua tangannya ke atas sambil memanggil “Wahai Tuhan, wahai Tuhan, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan diliputi dengan yang haram, begitu koq minta dikabulkan. HR Muslim.

Jadi kalau makanan, minuman, dan pakaiannya haram, doanya tidak dikabulkan oleh Allah SWT. Kalau ibadah itu sesuai dengan syarat-syarat itu diterima atau tidak terserah Allah SWT. Yang jelas yang diterima itu doanya, dan tidak hanya 40 hari, selamanya asal dia belum menghentikan makan, minum, dan pakaian yang haram.

2. Perayaan milad 1 abad itu adalah urusan dunia, tidak ada halangan untuk merayakannya karena hal itu tidaklah termasuk bid’ah. Tentunya kalau tidak dibarengi acara-acara yang dilarang oleh agama.

3. Siapa saja yang berpegang pada Ijma’ dan Qiyas tapi meninggalkan kitab Allah dan sunnah yang shahih, dia tidak termasuk Ahlus Sunnah wal Jama’ah, sebab yang baku adanya Ijma’ dan Qiyas itu dasarnya dari Al-Qur’an dan Sunnah.

Wallahu A’lam.

No comments:

Post a Comment