Sunday, December 30, 2012

Tahlil itu bid'ah munkarat ? -Tanya jawab Ma'had 5 April 2010-

798. Maaf, kata siapa tahlil itu bid'ah munkarat. Maaf buka kitab Majmu'ul Fatawa war Rasa'il karangan Sayed Alawi Al-Maliki dan kitab Inarad Duja. (Pertanyaan dari hamba Allah di Bumi Ahlus Sunnah wal Jama'ah, 5 April 2010)

Jawab:
Wahai hamba Allah, andalah yang mengatakan tahlil itu bid'ah munkarat, bukan kami yang mengatakan itu. Dan Anda membuat-buat atas nama Allah dan atas nama Rasulnya dan atas kami semua kebohongan itu. Koq begitu ? Karena Anda menuduh Kami dengan ucapan itu, padahal kami tidak mengucapkan seperti itu.

Maka sungguh kami semuanya tetap berpegang teguh kepada Allah Azza wa Jalla, siapa saja yang berpegang teguh kepada Allah, maka dia akan diberi petunjuk ke jalan yang benar dan jalan yang lurus.

Allah telah berfirman dalam kitab-Nya:
 فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ 

Ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak berhak diibadahi melainkan Allah (Q.S. Muhammad:19).

Kami berpegang kepada ayat ini sehingga kami benar benar menyukai tahlil sehari lebih dari seratus kali, yang diluar shalat.

Dan kami berpegang dengan hadits dari Abu Dzar r.a.: Sesungguhnya orang-orang dari antara para sahabat rasulullah SAW, mereka mengadu kepada Nabi: ya Rasulullah, telah pergi orang-orang yang berharta banyak dengan membawa banyak pahala, mereka shalat seperti kami shalat, mereka puasa seperti kami puasa dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta-harta mereka.
Beliau bersabda: bukankah Allah sudah menjadikan untuk kamu apa-apa yang bisa kamu jadikan untuk bersedekah? Sesungguhnya bagi setiap tasbih sedekah, dan setiap takbir sedekah, dan setiap tahmid bernilai sedekah, dan setiap ucapan tahlil sedekah, amar ma'ruf itu sedekah, nahi munkar itu sedekah, dalam hubungan suami istri kamu itu sedekah nilainya.
Mereka berkata: Wahai Rasulullah, apakah seorang diantara kami mendatangi syahwatnya lalu dia mendapat pahala?
Jawab Rasulullah: Tahukan kamu andaikata hal itu diletakkan di yang haram, apakah padanya tidak terdapat dosa? Maka demikian juga jika hubungan suami istri diletakkan di yang halal, maka orang itu mendapat pahala. (HR Ahmad dan Muslim)


Dan kami sering berdoa bersama santri laki-laki dan putri:
Katakanlah wahai Tuhan yang paling Awal dan Tuhan yang paling Akhir, berikan penutupan untuk usiaku, kalau nanti kami meninggal dengan mengucapkan la ilaaha illallah. Doa ini berdasarkan sabda Nabi SAW.: Barang siapa yang akhir ucapannya menjelang meninggal kalimat "la ilaaha illallah" pasti dia masuk ke surga.

No comments:

Post a Comment