Friday, August 1, 2014

Tentang orang tua dan anak Nabi Muhammad SAW -Tanya jawab Ma'had 28 November 2010-

1350. Dari Sdr. Basit Ridha di Kalirejo Bojonegoro: Ustadz, 1. Siapa yang dimaksud wali Muhammad, padahal ibu bapak beliau Jahiliyah? 2. Bagaimana makna waladun shalihun yad’uu lah, jika anak tidak dapat membebaskan orang tua dari siksa neraka, 3. mengapa putra-putri Rasulullah SAW hanya lahir dari Khadijah, padahal ada 9 istri. Mohon maaf bila tidak berkenan.

Jawab:
1. Allah berfirman di surat Al-Mumtahanah ayat 4:

قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآءُ مِنكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّىٰ تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ إِلَّا قَوْلَ إِبْرَاهِيمَ لِأَبِيهِ لَأَسْتَغْفِرَنَّ لَكَ وَمَا أَمْلِكُ لَكَ مِنَ اللَّهِ مِن شَيْءٍ رَّبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ



Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya: "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah". (Ibrahim berkata): "Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali".

Di sini menjelaskan bahwa Ibrahim as. dan para Nabi-nabi yang bersamanya itu menjadi contoh tatkala  mereka menyatakan pada kaumnya bahwa mereka melepaskan diri dari kaumnya termasuk bapak ibunya yang tidak mau islam, sehingga mereka mau iman kepada Allah. Jadi menjawab pertanyaan pertama, walinya Nabi Muhammad itu adalah Allah, juga Allah adalah wali orang-orang yang beriman. Ke atas ke bawah sama saja ini, Nabi Nuh tidak boleh mengakui itu anaknya juga.

Dan Allah juga berfirman di surat At-Taubah ayat 114:

وَمَا كَانَ اسْتِغْفَارُ إِبْرَاهِيمَ لِأَبِيهِ إِلَّا عَن مَّوْعِدَةٍ وَعَدَهَا إِيَّاهُ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ أَنَّهُ عَدُوٌّ لِّلَّهِ تَبَرَّأَ مِنْهُ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لَأَوَّاهٌ حَلِيمٌ



Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri dari padanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun.


2. Kenapa anak yang shalih tidak bisa membebaskan orang tua dari neraka. Yang dimaksud hadits ini adalah untuk orang tua yang beriman. Orang yang musyrik tidak boleh didoakan, jangankan kita, Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim saja tidak.  Sebagaimana yang dicontohkan dalam hadits dari Abu Hurairah ra :
ان العبد لترفع له الدرجة فقال اي رب ان لي هذا فيقول بالاستغفار ولدك لك من بعد

Sesungguhnya ada seorang hamba yang diangkat derajatnya di surga nanti, maka dia berkata: wahai Tuhan, dari mana aku bisa begini ini ? Allah menjawab: Sebab anakmu berdoa memohonkan ampun kepadamu sesudah kamu meninggal. HR Hamad bin Salamah dan Ahmad dan Baihaqi, dan hadits ini hadits shahih.

3. Tidak ada perbedaan pendapat bahwa seluruh putra-putri Nabi SAW dari Khadijah binti Khuwailid ra, selain putra beliau yang bernama Ibrahim yang dari Ibu yang namanya Mariyah binti Syam’un Al-Khibtiyah dari Mesir. Kata Muhammad bin Sa’ad dalam kitab Ath-Thabaqat jilid 1 halaman 133: Telah bercerita kepadaku Hisyam bin Kalabi: Putra Rasulullah yang tertua Qasim, kemudian Zainab, kemudian Abdullah, kemudian Ummu Kultsum, kemudian Fatimah, kemudian Ruqayyah ra, lantas Qasim yang meninggal pertama di Makkah, kemudian Abdullah. Maka berkata Al-Ash bin Wail Ats-Tsani mengolok Nabi Muhammad bahwa anaknya yang laki-laki sudah meninggal semua, berarti terputus keturunan Muhammad. Maka Allah menurunkan QS Al-Kautsar. Kemudian melahirkan untuk Nabi Mariyah tadi Ibrahim di Madinah pada bulan Dzulhijjah tahun 8 Hijriyah. Kemudian Ibrahim ini meninggal pada waktu berumur 18 bulan. Itu semuanya adalah keputusan Allah untuk Nabi Muhammad SAW.

Wallahu A’lam.

No comments:

Post a Comment