866. Dari sdr Habib Husein Albani di Sumuragung: Ustadz, bagaimana sikap kita sebagai seorang muslim menghadapi birokrasi pemerintahan yang sarat dengan hal yang menyimpang, misalnya adanya uang pelicin untuk mempercepat urusan? Mohon penjelasan.
Jawab:
Solusinya menghadapi mereka itu adalah dengan menggiatkan amar ma'ruf dan nahi munkar, sehingga mereka menghentikan cara-cara seperti itu. Sedang kami mengutuk orang-orang yang seperti itu, yang tidak mau menghentikan penyimpangannya dikutuk dengan laknat Allah.
Sabda Nabi SAW:
"Semoga Allah melaknat orang yang suka menyuap dan yang menerima suap". HR Ahmad, At-Tirmidzi dan Al-Hakim dari Abu Hurairah ra.
Jadi sekurang-kurangnya kita jangan merelakan ada orang berbuat begitu.
Dengan cara itu insya Allah akan menjadi kenyataan Firman Allah SWT Al-Anfal:7-8
"dan Allah menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayatNya dan memusnahkan orang-orang kafir, agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan yang batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak menyukainya."
Wallahu A'lam.
Jawab:
Solusinya menghadapi mereka itu adalah dengan menggiatkan amar ma'ruf dan nahi munkar, sehingga mereka menghentikan cara-cara seperti itu. Sedang kami mengutuk orang-orang yang seperti itu, yang tidak mau menghentikan penyimpangannya dikutuk dengan laknat Allah.
Sabda Nabi SAW:
"Semoga Allah melaknat orang yang suka menyuap dan yang menerima suap". HR Ahmad, At-Tirmidzi dan Al-Hakim dari Abu Hurairah ra.
Jadi sekurang-kurangnya kita jangan merelakan ada orang berbuat begitu.
Dengan cara itu insya Allah akan menjadi kenyataan Firman Allah SWT Al-Anfal:7-8
وَيُرِيدُ اللَّهُ أَن يُحِقَّ الْحَقَّ بِكَلِمَاتِهِ وَيَقْطَعَ دَابِرَ الْكَافِرِينَ
لِيُحِقَّ الْحَقَّ وَيُبْطِلَ الْبَاطِلَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُونَ
"dan Allah menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayatNya dan memusnahkan orang-orang kafir, agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan yang batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak menyukainya."
Wallahu A'lam.
No comments:
Post a Comment