Wednesday, February 6, 2013

Arti ma'rifat dan hakikat, dan cara membina hati -Tanya jawab Ma'had 18 Mei 2010-

1001. Dari bpk Sis di Trucuk Bojonegoro: Ustadz, apa yang dimaksud ma'rifat, dan hakikat. Bagaimana cara membina hati yang kotor karena dosa ? Atas penjelasannya, terima kasih.

Jawab:
Arti Ma'rifat

Permulaan yang menjadi kewajiban manusia itu ma'rifat, yaitu mengenal Tuhannya dengan penuh kemantaban dan penuh keyakinan. Untuk itu Allah berfirman di surat Ali Imran:190-191
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِّأُولِي الْأَلْبَابِ . الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

Kalau kita bisa melakukan seperti yang disebutkan di kedua ayat di atas, kita akan menjadi orang yang ma'rifat, yang mengenal betul kepada Allah SWT melalui "لا اله الا الله" .

Kata Imam Ibnu Qoyyim ra : Yang menjadi kuncinya dakwah para Rasul dan intinya risalah mereka yaitu mengenal Tuhan yang kita sembah dengan nama-namanya dan sifat-sifatnya dan apa saja yang Ia kerjakan, karena atas dasar mengenal ini bisa menjelaskan tuntutan-tuntutan risalah secara keseluruhan dari awal sampai akhir. Ini disebutkan dalam kitab As-Sawa'iq al-Mursalah 'alal-Jahmiyyah jilid 1 halaman 150-151.

Tidaklah arti iman itu hanya mengucapkan aku beriman "لا اله الا الله" , tidak cukup itu saja tanpa mengenal Allah SWT., karena hakikat iman hendaknya seorang hamba mengenal Tuhannya yang dia imani, dan mengerahkan kesungguhannya di dalam mengenal Allah itu dalam mempelajari nama-namanya, sifat-sifatnya, dan dengan ukuran mengenal kepada Tuhannya itu menjadi bisa bertambah imannya.


Arti Hakikat
Adapun hakikat, digunakan satu ketika untuk sesuatu yang sudah tetap dan ada. seperti Sabda Nabi SAW kepada sahabat Haritsah ra
لكل حق حقيقة فما حقيقة إيمانك؟ " أي: ما الذي ينبئ عن ذلك؟

"Bagi setiap yang benar itu pasti ada hakikatnya, maka apakah hakikat imanmu ? Apa sesuatu yang membuktikan itu ?"

Jadi hakikat iman, karena tadi bukan dilafadzkan saja, yaitu dibuktikan dengan amal shalih.

Suatu ketika yang lain hakikat digunakan dalam amalan dan ucapan. Maka dikatakan si fulan itu perbuatannya memang haqiqah/hakikat/benar-benar. Apabila dia berbuat tidak untuk pamer.
Jadi dalam amalan, hakikat adalah perbuatan yang tidak dibarengi dengan riya'. Dan dalam ucapan, hakikat adalah ucapan yang benar dan tidak bohong.

Ada satu pendapat, dunia ini mesti binasa, yang menjadi hakikat itu akhirat. Dalam hal ini hakikat itu akhirat. Untuk mengingatkan bahwa dunia ini mesti sirna dan yang abadi adalah akhirat.




Cara membina hati

Apabila Allah SWT menghendaki hambanya mendapat kebaikan, hamba itu dibukakan pintu taubat, menyesali dosanya, rasanya remuk hatinya karena berbuat dosa, dan dia sangat membutuhkan anugrah Allah, membutuhkan pertolongan Allah, dan dia kembali kepada Allah dengan penuh ketundukan dan selalu berdoa mendekatkan diri kepada Allah dengan apa saja yang bisa dia lakukan dari hal-hal yang baik, yang menjadikan sebab menghilangkan kejelekan-kejelekan yang pernah dikerjakan sehingga mendapat rahmat dari Allah SWT. Sampai musuh Allah (iblis) mengatakan: Andaikata aku membiarkan orang itu, aku tidak menggodanya, dia tidak akan menjadi orang yang khusyu' seperti itu, dia menyesal. Ini diterangkan di kitab Al-Waabil  Al-Shayyib, judulnya mengambil manfaat dengan dampak maksiat yang ada di dalam hati supaya menjadi baik, halaman 672.

Wallahu A'lam.

No comments:

Post a Comment