Wednesday, March 26, 2014

Hukum meninggalkan hutang, sedang keluarga tidak tahu -Tanya jawab Ma'had 19 Juli 2010-

1152. Dari Bu Erik di Mindi, Sugihwaras: Ustadz, bila seorang meninggal dunia, dan dia masih meninggalkan hutang, tapi dia tidak meninggalkan pesan pada keluarga, sedang keluarga tidak tahu. Bagaimana nanti dia di akhirat ?

Jawab:
Apabila atas seseorang punya hak-hak bagi orang lain, waktu menjelang meninggal supaya dia menyampaikan hak-haknya itu kepada pemiliknya. Apabila hal itu bisa dilaksanakan dengan mudah oleh orang tadi. Apabila ada kesulitan, hendaklah dia berwasiat dengan hal itu.

Apabila tidak berwasiat seperti yang ditanyakan tadi, dan hak itu belum dikembalikan maka dia nanti menanggun dosanya di akhirat.

Maka sungguh Nabi SAW telah bersabda:
من كانت عنده مظلمة لأخيه، من عرضه أو من شيء ، فليتحلله منه اليوم قبل أن لا يكون دينار ولا درهم، إن كان له عمل صالح أخذ منه بقدر مظلمته، وإن لم يكن له حسنات أخذ من سيئات صاحبه فحمل عليه
Barang siapa yang ada pada sisinya satu penganiayaan untuk saudaranya dari tentang merusak kehormatannya atau hartanya, maka hendaknya dia memenuhinya kepada saudaranya tadi sebelum datangnya hari kiamat, yang di sana sudah tidak diterima dinar maupun dirham. Apabila bagi orang itu amal shalih akan diambil dari amal shalihnya itu dan diberikan kepada temannya. Apabila dia tidak punya amalan yang baik, maka keburukan-keburukan saudaranya tadi diambil dan dibebankan kepada orang yang punya hutang tadi. HR Imam Bukhari dan Al-Baihaqi dan selain keduanya.

Penjelasan ini diambil dari kitab Ahkamul Janaiz halaman 12.

Wallahu A’lam.

No comments:

Post a Comment